Hallo Sahabat Spenga....
Penasaran gak nih dengan gambar foto diatas ?
Jadi, gambar foto diatas adalah kegiatan yang saat ini sedang dilaksanakan di Smpn 3 Pekalongan, yaitu kegiatan UKBI ( Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia ). Lantas kenapa sih Berhasa itu harus diujikan, ini juga ada hubungannya dengan gerakan literasi karena apa ?, Karena seiring berkembangnya teknologi yang ada kegiatan membaca ataupun berliterasi itu dirasa kurang terutama dalam dunia pendidikan, banyak sekali penelitian yang mengungkapkan tingkat penggunaan teknologi terutama Gagdet untuk anak sekolah belum tepat. karena didalamnya terdapat banyak hal yang sebenarnya belum dapat diemengerti dengan baik oleh anak sekolah yang masih dalam usia Sekolah Dasar ( SD ) maupun Sekolah Menengah Pertama ( SMP ). Maka dari itu sekarang mucul gerakan literasi digital karena untuk mendukung kebermanfaatan penggunaan gadget tersebut menjadi alat yang bisa digunakan sebagai bahan bacaan secara online, kare jike lebih diberdayakan budaya literasi membaca tumbuh maka banyak hal yang nantinya bisa didapat oleh peserta didik selain hanya digunakan untuk bermain game dan tiktok.
Maka munculah UKBI yang dimana sebagai dukungan juga untuk gerakan literasi digital, karena setelah peserta didik dibudayakan untuk terus berliterasi dan membaca, UKBI adalah Platform yang bisa mengetahui sejauh apa kemampuan mereka dalam mengetahui bahasa terutama yang diuji disini adalah Kemahiran berbahasa Indonesia.
Nah, Sekarang kita coba lihat penjelasan UKBI dulu yuk, kira-kira apasih UKBI itu.
Apa itu UKBI?
Untuk menyetarakan bahasa Indonesia agar
sejajar dengan bahasa-bahasa besar di dunia, Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Uji Kemahiran
Berbahasa Indonesia (UKBI). UKBI merupakan tes standar untuk mengetahui
kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia. Sebagai bangsa yang memiliki
bahasa modern yang multifungsi dan memiliki jumlah penutur yang besar, bangsa
Indonesia memang harus memiliki sarana evaluasi mutu penggunaan bahasa
Indonesia. Tanpa menafikan peran wahana lain, UKBI memiliki fungsi yang amat
strategis, tidak hanya untuk meningkatkan kualitas bahasa Indonesia serta
penggunaan dan pengajarannya di dalam dan luar negeri, tetapi juga untuk
memupuk sikap positif dan rasa bangga masyarakat Indonesia terhadap bahasanya.
Penggunaan Uji Kemahiran Berbahasa
Indonesia (UKBI) di masyarakat telah diatur di dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2016 tentang Standar Kemahiran
Berbahasa Indonesia. Hak Cipta UKBI tertuang di dalam Surat Pendaftaran Ciptaan
Kementerian Hukum dan HAM Nomor 023993 dan 023994 tertanggal 8 Januari Tahun
2004 dan telah diperbarui pada tahun 2011 atas nama Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa.
Apakah UKBI
Adaptif itu?
UKBI Adaptif merupakan tes untuk mengukur
kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia yang desain ujinya disesuaikan
dengan estimasi kemampuan peserta uji, mulai dari kemahiran yang terendah
hingga kemahiran yang tertinggi. UKBI Adaptif dikembangkan oleh Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan pelaksanaan ujinya dilakukan secara
daring.
Apa
karakteristik khusus UKBI Adaptif?
Setiap peserta akan mendapatkan jumlah
soal dan waktu uji yang berbeda sesuai dengan estimasi kemampuannya. Misalnya,
saat peserta mengikuti Seksi I Mendengarkan, pada tahap awal peserta uji akan
mengikuti satu teslet uji yang berisi lima butir soal. Jawaban peserta atas
lima butir soal tersebut akan menentukan jenis teslet uji selanjutnya yang akan
diterima peserta uji, apakah dilanjutkan dengan karakteristik soal yang lebih
mudah, setara, atau lebih sulit. Pada saat peserta uji berada dalam jenjang
teslet yang setara secara berturut-turut selama dua kali, tes berhenti untuk
peserta uji yang bersangkutan. Jumlah maksimal teslet uji yang dikerjakan
peserta adalah 9 pada Seksi Mendengarkan dengan waktu maksimal sejumlah 30
menit.
Setelah peserta uji selesai mengikuti
Seksi Mendengarkan, secara otomatis peserta uji akan diarahkan untuk mengikuti
Seksi II Merespons Kaidah. Pola sebagaimana pada Seksi I pun akan berlaku pada
Seksi II. Hasil jawaban peserta uji pada teslet uji pertama akan menentukan
jenis soal yang akan dikerjakan peserta uji selanjutnya. Waktu maksimal peserta
uji pada Seksi ini adalah selama 25 menit dengan jumlah teslet maksimal 5
teslet.
Setelah berhenti pada teslet uji
tertentu pada Seksi II, peserta uji akan secara otomatis beralih ke Seksi III
Membaca. Pola sebagaimana pada Seksi I dan II pun berlaku pada Seksi III.
Jumlah maksimal teslet uji yang dikerjakan peserta adalah 9 teslet pada Seksi
Membaca dengan waktu maksimal sejumlah 45 menit.
Penjelasan tentang proses yang dilalui
peserta tersebut mungkin tampak lebih rumit daripada apa yang terjadi dan
dirasakan oleh setiap peserta saat mengikuti UKBI Adaptif. Karena segala
sesuatu berjalan dengan otomatis, setiap peserta tidak akan menyadari proses
yang berlangsung berdasarkan algoritma komputer tersebut. Peserta cukup berkonsentrasi
penuh untuk menyelesaikan soal yang tersaji dengan apik lalu bersiap
mendapatkan sertifikat digital yang secara otomatis pula akan dikirim melalui
pos-el atau melalui akun peserta dalam aplikasi. Sertifikat akan ditandatangani
oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Selamat menguji diri.
Teruji lebih terpuji. Teruji UKBI Bukti Cinta NKRI. ( Source : https://ukbi.kemdikbud.go.id/tentang )



Itulah yang dapat dijelaskan apasih UKBI itu dan untuk apasih UKBI itu, Makanya pelaksanaan UKBI itu sangat penting untuk pelajar sebagai bentuk rasa cinta tanah air karena masih banyak terdapat bahasa yang tidak banyak diucapkan dalam kehidupan sehari-hari dan bisa dibilang kita saja pasti belum tau, Yuk Ber UKBI !